Rabu, 22 Februari 2012

S.I.M

Jujur saja, saya baru menjadi seorang manusia berdompet saat saya resmi menjadi mahasiswi. Alasannya simpel, tidak semua kemeja ada kantongnya seperti kemeja SD SMP SMA. Ada beberapa bagian dari dompet yang harus diisi sebagaimana mestinya. Tempat uang kertas untuk uang kertas, tempat receh untuk uang logam, tempat foto untuk memajang hasil foto box atau pas foto, dan tempat kartu untuk menyimpan kartu. Dalam hal ini artis utamanya adalah uang kertas dan uang logam, sedangkan foto dan kartu adalah pelengkap dari isi dompet (menurut saya). Namun belakangan saat saya berumur 17 tahun saya menyadari bahwa tempat kartu adalah sebuah komponen yang penting bagi sebuah pemilik dompet. Jika seluruh tempat kartu itu terisi penuh maka orang itu 'sesuatu banget'. Maka saya memutuskan untuk mulai mengisi tempat-tempat kartu itu dengan cara membuat beberapa kartu member di tempat-tempat belanja. Kemudian saya menyadari bahwa ada yang kurang. Saya belum memiliki kartu yang bernama SIM.
Beberapa orang bilang membuat SIM itu mudah, bahkan lebih mudah dari membuat kartu member gym. Ternyata benar, berdasarkan informasi yang sangat terpercaya di pertengahan januari untuk membuat SIM C yang harus dilakukan adalah datang ke samsat (pokoknya kantor polisi yang ngurusin SIM) kemudian bayar 150 ribu rupiah ke rekening BNI dan 400 ribu rupiah ke polisi yang berwenang dengan menggunakan amplop, kemudian foto dan jadilah SIM C dengan harga 550 ribu rupiah. Saya tahu cara itu tidak benar (saya tahu cara itu tidak murah) maka saya berniat untuk memiliki SIM C dengan cara yang halal.
Cara membuat SIM C yang halal di kampung saya (k*b*p*t*n b*g*r):
1. Datang ke kantor polisi -> meminta kartu pengunjung dengan jaminan KTP
2. Membuat surat keterangan sehat (10 ribu rupiahan)
3. Mendaftarkan diri dengan cara meminta map pada konter pendaftaran -> memasukan surat keterangan sehat -> memberi nama di depan map -> mengumpulkan map
4. Duduk dan menonton ujian praktek sampai dipanggil namanya
5. Ujian praktek. Terdiri dari 3 lintasan yaitu lintasan lurus, zigzag, angka 8. Kaki tidak boleh menyentuh tanah pada saat melakukan halang rintang aktobatik tersebut (kaki hanya boleh turun saat pergantian rintangan, misal lurus ke zigzag). Disediakan 3 motor yaitu motor matic, motor bebek biasa, motor gede. Manusia yang berjenis kelamin wanita diberi kesempatan mencoba 3 kali untuk semua jenis motor sedangkan laki-laki hanya 1 kali kecuali laki-laki berani memakai motor gede akan diapresiasi dengan diberikannya kesempatan mencoba 3 kali. Suasana ketika ujian praktek ini sangat menegangkan seperti kerja rodi. Polisi akan berteriak-teriak seperti mandor kepada para laki-laki yang kakinya menapak tanah. Saran saya bagi para wanita adalah memakai pakaian yang mencerminkan jenis kelamin anda karena ada ibu-ibu yang berdandan tomboy (baju suaminya) diseret ke pinggir lintasan setelah hendak mencoba untuk yang kedua kalinya karena disangka bapak-bapak (peraturan: laki-laki yang pakai motor matic hanya punya 1 kesempatan)
6. Ujian tertulis. Ada beberapa soal yang sapat dipelajari sebelumnya di rumah. Soalnya cukup banyak dan dijawab seperti kuis siapa berani yakni menggunakan tombol (katanyaaaa..)
Saya tidak dapat memberikan informasi lebih banyak lagi karena saya gagal di lintasan zigzag.
Ujian SIM sejatinya tidak sulit dan sekiranya masih dapat ditempuh dengan cara yang murah.
Banyak-banyaklah berdoa agar diberikan kemudahan..
Jangan putus semangat kawan-kawan..
Saya adalah satu dari sekian banyak orang yang gagal dalam ujian SIM C tapi saya adalah satu-satunya orang dalam geng saya yang tidak memiliki kartu gaul bernama SIM. Mulai saat ini saya akan mengumpulkan uang sampai 550 ribu rupiah.

Saya Tidak Lulus

Tanpa Kuku Kaki

proses copot dan tumbuhnya si kuku


Sebagai seorang manusia, kita tidak pernah luput dari kesalahan. Maka sudah sewajarnya kita sebagai manusia tidak perlu terlalu meratapi kesalahan yang telah kita perbuat karena sejatinya kesalahan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Salah-salah sedikit itu wajar, contohnya salah dalam menjawab soal ujian, salah dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa rusia, ataupun salah dalam memilih pasangan hidup, pokoknya semuanya wajar.
Saya manusia normal, seriiiiing sekali berbuat kesalahan. Wajar kan. Suatu ketika, disaat saya sedang sensi-sensinya, seseorang yang sering disebut sebagai pacar saya mencueki (hah? maksudnya nyuekin) saya dari pagi hingga malam akibatnya saat dia datang ke kos saya pada malam harinya saya sensiiii sekali dan mulai memarahi orang itu disertai sumpah serapah yang jika diingat-ingat lagi sangat berlebihan. Namun semua energi yang telah saya keluarkan untuk memarahi orang itu nampaknya belum juga membuat orang itu membuka mulutnya. Saat itu saya merasa menjadi orang yang paling benar sedunia padahal orang itu diam seribu bahasa karena saya punya salah ke orang itu. Tetapi saya sebagai orang yang sedang sensi tentu sangat gengsi untuk mengakuinya.
Kegengsian untuk mengakui kesalahan itulah yang kemudian membawa saya kepada kesalahan yang berikutnya. Kesalahan yang saat itu saya pikir akan saya sesali seumur hidup saya. Saya menendang helm! Janganlah anda menyangka bahwa peristiwa itu terjadi tanpa saya rencanakan. Mungkin butuh waktu sekitar tiga menit saat itu untuk melakukan tindakan penendangan helm. Pertama-tama helm tersebut saya ambil dari motor orang tersebut, setelah itu saya banting dekat dengan kaki kanan saya, kemudian saya tendang persis dengan apa yang dilakukan oleh pemain-pemain bola profesional. Saya sangat puas dengan hasil tendangan tersebut. Lumayan jauh dan lumayan kencang dan lumayan membuat orang itu terkaget-kaget. Saya pun ikut kaget. Letak kesalahannya adalah bentuk helm yang tidak bulat sempurna membuat jari-jari kaki saya ikut menyentuh badan helm dengan sangat keras. Efek sakitnya memang tidak langsung dirasakan saat itu, butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk menyadari bahwa kuku jempol kaki saya biru dan sakiiiiit sekali.
Kuku memang bagian tubuh yang sangat unik. Mereka keras. Saya pun hingga saat ini masih kurang paham dengan proses pembentukan kuku. Berdasarkan film yang saya tonton, Juno, bahkan bayi di dalam kandungan pun sudah memiliki kuku yang siap mencakar perut ibunya jika mereka hendak diaborsi (kalau dilahirkan mereka tidak mencakar hehe..)
Awalnya saya kira biru-biru itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu seperti biru-biru di bagian tubuh yang lain. Saya melupakan bahwa kuku itu unik dan istimewa sehingga tidak terima jika seenaknya disamakan dengan bagian tubuh lain. Tapi saya sudah memutuskan untuk menunggu dalam keperihan ini. Keanehan kemudian muncul setelah satu minggu warna biru itu bukannya hilang malah berubah menjadi kuning. Saya mulai panik karena sejujurnya saya benci wana kuning. Akhirnya saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi karena saya takut kalau berkonsultasi dengan dokter umum kuku saya itu akan dicabut dicopot dilepaskan dari kulit dan daging yang melekat dengannya. Menyeramkan.. Tapi jawaban dokter gigi itu sama persis seperti apa yang saya takutkan.
Ketakutan saya akhirnya berhasil dikalahkan oleh kesakitan akibat jempol biru-kuning itu. Tepat jam delapan malam disaat klinik kampus saya akan tutup saya memutuskan untuk mencungkil kuku multiwarna saya itu dengan bantuan dokter dan suster. Dokterpun bersedia menolong saya setelah puas memarahi saya selama beberapa menit. Operasi pencungkilan kuku jempol kaki itu pun dimulai setelah adegan penyntikan sebanyak dua kali oleh suster di sekitar jempol. Operasi berjalan sangat singkat, hanya lima menit saja, kemudian semua orang pulang dari klinik karena klinik sudah tutup.
Fakta-fakta dan pengetahuan yang saya dapat dari peristiwa ini adalah:
1. Helm SNI itu sangat keras
2. Butuh waktu 5 menit untuk mencungkil kuku manusia
3. 2 suntukan tidak membuat jempol kaki kebal (mungkin butuh sekitar 2 suntikan lagi)
4. Luka cungkilan akan sembuh dalam 5 hari
5. Kuku akan tumbuh dengan sempurna setelah 2,5 bulan
Jadi, bagi yang memiliki masalah dengan kuku kaki yang kepentok benda keras dan berubah warna menjadi biru-kuning-hijau, saran saya adalah lakukan operasi singkat ini di dokter-dokter terdekat. Karena sakit akibat pencungkilan akan hilang setelah 5 hari sedangkan sakit akibat kepentok dan dibiarkan saja tidak tahu kapan hilangnya.
Jangan takut jari akan terlihat botak karena tidak berkuku, sebab sejatinya orang-orang tidak akan menyadarinya kecuali anda memakai kuteks atau pacar mekah di jari-jari yang lain.

my life is hard

entah sejak kapan, gue gak tau, hidup gue jadi susah. mungkin sejak gue memutuskan untuk daftar aksel? atau sejak gue lulus kuliah? atau ...