Rabu, 22 Februari 2012

Tanpa Kuku Kaki

proses copot dan tumbuhnya si kuku


Sebagai seorang manusia, kita tidak pernah luput dari kesalahan. Maka sudah sewajarnya kita sebagai manusia tidak perlu terlalu meratapi kesalahan yang telah kita perbuat karena sejatinya kesalahan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Salah-salah sedikit itu wajar, contohnya salah dalam menjawab soal ujian, salah dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa rusia, ataupun salah dalam memilih pasangan hidup, pokoknya semuanya wajar.
Saya manusia normal, seriiiiing sekali berbuat kesalahan. Wajar kan. Suatu ketika, disaat saya sedang sensi-sensinya, seseorang yang sering disebut sebagai pacar saya mencueki (hah? maksudnya nyuekin) saya dari pagi hingga malam akibatnya saat dia datang ke kos saya pada malam harinya saya sensiiii sekali dan mulai memarahi orang itu disertai sumpah serapah yang jika diingat-ingat lagi sangat berlebihan. Namun semua energi yang telah saya keluarkan untuk memarahi orang itu nampaknya belum juga membuat orang itu membuka mulutnya. Saat itu saya merasa menjadi orang yang paling benar sedunia padahal orang itu diam seribu bahasa karena saya punya salah ke orang itu. Tetapi saya sebagai orang yang sedang sensi tentu sangat gengsi untuk mengakuinya.
Kegengsian untuk mengakui kesalahan itulah yang kemudian membawa saya kepada kesalahan yang berikutnya. Kesalahan yang saat itu saya pikir akan saya sesali seumur hidup saya. Saya menendang helm! Janganlah anda menyangka bahwa peristiwa itu terjadi tanpa saya rencanakan. Mungkin butuh waktu sekitar tiga menit saat itu untuk melakukan tindakan penendangan helm. Pertama-tama helm tersebut saya ambil dari motor orang tersebut, setelah itu saya banting dekat dengan kaki kanan saya, kemudian saya tendang persis dengan apa yang dilakukan oleh pemain-pemain bola profesional. Saya sangat puas dengan hasil tendangan tersebut. Lumayan jauh dan lumayan kencang dan lumayan membuat orang itu terkaget-kaget. Saya pun ikut kaget. Letak kesalahannya adalah bentuk helm yang tidak bulat sempurna membuat jari-jari kaki saya ikut menyentuh badan helm dengan sangat keras. Efek sakitnya memang tidak langsung dirasakan saat itu, butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk menyadari bahwa kuku jempol kaki saya biru dan sakiiiiit sekali.
Kuku memang bagian tubuh yang sangat unik. Mereka keras. Saya pun hingga saat ini masih kurang paham dengan proses pembentukan kuku. Berdasarkan film yang saya tonton, Juno, bahkan bayi di dalam kandungan pun sudah memiliki kuku yang siap mencakar perut ibunya jika mereka hendak diaborsi (kalau dilahirkan mereka tidak mencakar hehe..)
Awalnya saya kira biru-biru itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu seperti biru-biru di bagian tubuh yang lain. Saya melupakan bahwa kuku itu unik dan istimewa sehingga tidak terima jika seenaknya disamakan dengan bagian tubuh lain. Tapi saya sudah memutuskan untuk menunggu dalam keperihan ini. Keanehan kemudian muncul setelah satu minggu warna biru itu bukannya hilang malah berubah menjadi kuning. Saya mulai panik karena sejujurnya saya benci wana kuning. Akhirnya saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi karena saya takut kalau berkonsultasi dengan dokter umum kuku saya itu akan dicabut dicopot dilepaskan dari kulit dan daging yang melekat dengannya. Menyeramkan.. Tapi jawaban dokter gigi itu sama persis seperti apa yang saya takutkan.
Ketakutan saya akhirnya berhasil dikalahkan oleh kesakitan akibat jempol biru-kuning itu. Tepat jam delapan malam disaat klinik kampus saya akan tutup saya memutuskan untuk mencungkil kuku multiwarna saya itu dengan bantuan dokter dan suster. Dokterpun bersedia menolong saya setelah puas memarahi saya selama beberapa menit. Operasi pencungkilan kuku jempol kaki itu pun dimulai setelah adegan penyntikan sebanyak dua kali oleh suster di sekitar jempol. Operasi berjalan sangat singkat, hanya lima menit saja, kemudian semua orang pulang dari klinik karena klinik sudah tutup.
Fakta-fakta dan pengetahuan yang saya dapat dari peristiwa ini adalah:
1. Helm SNI itu sangat keras
2. Butuh waktu 5 menit untuk mencungkil kuku manusia
3. 2 suntukan tidak membuat jempol kaki kebal (mungkin butuh sekitar 2 suntikan lagi)
4. Luka cungkilan akan sembuh dalam 5 hari
5. Kuku akan tumbuh dengan sempurna setelah 2,5 bulan
Jadi, bagi yang memiliki masalah dengan kuku kaki yang kepentok benda keras dan berubah warna menjadi biru-kuning-hijau, saran saya adalah lakukan operasi singkat ini di dokter-dokter terdekat. Karena sakit akibat pencungkilan akan hilang setelah 5 hari sedangkan sakit akibat kepentok dan dibiarkan saja tidak tahu kapan hilangnya.
Jangan takut jari akan terlihat botak karena tidak berkuku, sebab sejatinya orang-orang tidak akan menyadarinya kecuali anda memakai kuteks atau pacar mekah di jari-jari yang lain.

2 komentar:

  1. tumbuh kukunya dari pangkal ato ada lapisan daging yang mengeras jadi kuku sist?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm.. tau kan bagian kuku yg deket pangkal itu ada yg warnanya lebih pucet? yg bentuknya agak setengah lingkaran itu..
      nah bagian itu nnti mengeras trus lama-lama naik naik naik tumbuh bersama kuku yg baru.
      jadi jawaban kamu benar semua. selamat yaaaa

      Hapus

my life is hard

entah sejak kapan, gue gak tau, hidup gue jadi susah. mungkin sejak gue memutuskan untuk daftar aksel? atau sejak gue lulus kuliah? atau ...