Senin, 12 September 2016

TV series I watched

When local televisions provide you crappy programs, rich people will say "oh thank God, we have cables".
If we take that as a premise, I never have a cable, so I am not rich people. Equal to: I am poor.
My country is also a bit behind, we don't even have netflix here. So I have no idea what's the meaning of netflix and chill, so shut up.
Okay, that was a horrible opening.
What I want to write above has nothing to do with the terms of rich and poor. I want to write about some TV series I watched but for your additional concerns you need to know that I never have a cable. That's all.
Well, there were times when local TV in my country aired shows from other countries. When I was 3 or 4 I remember watching baywatch and dawson creek's opening. But I was so little back then. I begin to watch, let's say, american TV series when I was an early teenager, maybe at 11 or 12. It started with Lizzie McGuire and Gilmore Girls.
Lizzie McGuire was epic!! I don't know any teen show could be better than Lizzie at that time. Remember the hillarious little Lizzie cartoon? That was real epic!! Although I didn't watch all of the seasons because you know sometimes I wasn't home at weekend or my local TV stopped airing it before the seasons was over. I don't know..
And then Gilmore Girls. From what I remember, that was a touching and heartwatming family shows. Not to forget Lorelai and Rory's silliness. Aaah that show was sooo good!! It was a kind of show I want to watch again when I grow up. Because honestly I was so little when I watched it. And yess I did watch it again year ago.
The third is, Gossip Girl!! I remember I was soooo in love with this show. It's like it's only yesterday I watched the pilot. I remember it was on 2007. I was just entered high school, and so were Blair and Serena in the show. They show me the glamorous life of upper east sider and that was the first time of my life I was so sure about my future because I picture myself walking in front of The Palace Hotel to Brooklin. Crazyyyy. It has not happen yet. Lol. But they were so cool and I am in love with their characters, especially Serena (for sure!!). I'll name my daughter after her, I promise. Crazyyyyy..
And then, there were times when I was less busy and had access to copy all TV shows I want. And I began that phase with How I Met Your Mother.
That was the best (comedy) show I've ever watched, I dare say. The cast, the plot, and everything was perfect!! And for that, I need to say thank you very much for my bestfriend who forced me to watched it. I remember she said, "I've copied some episodes in your flashdisk I am sure you're gonna love it and ask me more." Ahahhaha for sure!!
I know we are not in the end of this story yet, but I don't really know where to put this. You know, when I watch series the graph of satisfaction is always up until 2 seasons and then drop gradually till the final. Meaning I will fall in love with the series only for its 2 seasons after that skip skip skip to the finals. It happened with Gilmore Girls when I decided to watch it again. And also Gossip Girl, and It Girl. But for How I Met Your Mother, it was different. Ahhaahaha
I also watched Friends, Joey, The Big Bang Theory, Family Guy, and currently I'm in love with Downton Abbey.

Minggu, 11 September 2016

BRIDESMAID

Dua hal yg gue sadari tentang pernikahan masa kini adalah: ketidakberadaan pager ayu, dan keberadaan bridesmaid.
Pengetahuan gue tentang pernikahan memang sangat minim sekali. Tapi,
Mari kita bahas satu per satu.
Pager ayu, atau yang biasa disebut juga dengan dayang-dayang, sepengetahuan gue adalah 2 anak gadis yg dipajang di kiri kanan kursi pengantin, memegang kipas, yg fungsinya adl utk mengipasi kedua mempelai. Dulu biasanya anak kecil yg jadi pager ayu ini.
Gue pribadi punya cerita ttg pager ayu. Dulu sebagai anak kecil yg lumayan cantik, gue ngerasa diri gue cantik. Tapi ironisnya gue gak pernah jadi pager ayu. Gue selalu berpikir kenapa gue gak pernah jadi pager ayu padahal gue ayu? Bahkan tetangga samping rumah gue yg kutuan aja pernah jadi pager ayu di nikahan kakaknya. Dulu gue gak tau kalo pager ayu itu dipilih karena keterkaitan darah bukan karena pemilihan macem miss universe.
Dan percaya atau engga, gue udah gak pernah liat lagi pager ayu di nikahan2 orang, sekarang digantikan dgn yg namanya bridesmaid.
Mungkin sebenarnya tradisi bridesmaid masuk ke indonesia ini sudah lama. Tapi gue baru sadar belakangan ini, setelah temen2 gue satu persatu nikah. Tepatnya waktu salah satu dari temen gue yg udh bukan temen gue lagi menikah. Dia janji mau ngasih seragam katanya bridesmaid ke gue, tapi setelah dia tau gue udh gak pacaran sama mantan gue, dia memutuskan utk ngasih seragamnya ke selingkuhan mantan gue. Bravo!! Dan menurut gue mereka adl bridesmaids paling fake di muka bumi ini. Kyknya mereka ada belasan orang, padahal dari geng yg berbeda dan gak terlalu sepermainan, tiba2 bersatu berikrar utk saling jd bridesmaid masing2. Lalu setelah itu gerombolan mereka seperti berlomba2 utk cepet2an menikah. Ahahaha..
Sekarang bridesmaid ini makin populer. Setiap org yg nikah pasti punya bridesmaid. Pasti bagi2 kain. Tapi gue gak ngerti deh mereka ngerti gak apa hakekatnya seorang bridesmaid itu.
Iya, di tulisan ini gue emang mau berbagi cerita sekaligus pamer bahwa gue adl bridesmaid yg sesungguhnya wkwk..
Well, I don't know about you guys, but I am proud to be a real bridesmaid. Who helped the bride.
Sejauh ini gue udah 5 kali diminta jadi bridesmaid, dikasih seragam.
Yg pertama waktu nikahan anaknya ibu kos. Gue dan anaknya ibu kos emang deket. Dia minta gue utk bagi2in souvenir. Bagiin souvenir juga susah lho guys! Apalagi kalo budget nikahannya mepet dan souvenirnya ngepas. Lo harus memutuskan ngasih/gak ke tetangga besan yg udh jauh2 nyewa bus ke tempat resepsi. That's pressure bro!!
Yg kedua waktu nikahan temen gue di bantul. Sebenernya gue gak bgtu deket sm temen gue ini. Cuma temen sekelas. Tapi gue feeling honored bgt waktu dia minta tolong gue bantuin nikahan dia sambil ngasih seragam. Kita, para bridesmaid dateng sorenya sebelum besoknya dia nikah. Malemnya ada acara midodareni dan pengajian. Oleh karena bridesmaid yg muslimah cuma gue dan temen gue 1 lagi, akhirnya kita lah yg ikut pengajian berdua, pdhal bridesmaidnya masih ada 4 orang lagi. Ternyata pas pengajian itu kita duduk di samping calon mempelai wanita. Duduk yg kakinya ditekuk ke belakang macem putri kraton. Dipajang di depan. Berhadapan dgn kita ada ibuk2 bapak2 yg santai duduk di kursi chitose. Kakikuuuuu...
Habis pengajian kita masih harus ngurusin seserahan dan nyopot2in aksesoris si calon pengantin sampe si calon pengantin bisa bobok.
Besoknya kita bantuin perias pengantin dandanin si pengantin. Lalu pegangin tangan si pengantin pas ijab (fyi ijabnya pisah). Lalu kita masih harus ngehub temen2 yg mau dateng dan masih di jalan, ngasih ancer2.
Super rempong. Tapi seneng!! Begitulah bridesmaid harus bersedia dirempongin.
Yg ketiga waktu dosen gue nikahan. Dosen gue itu umurnya 10 taun lebih tua dr gue. Nikah di perancis sm orang perancis. Disini cuma resepsinya aja, ngundang kolega. Gue dan 2 temen gue lainnya diminta tolong utk jadi among tamu kolega2 beliau yg mana adl dosen gue. Seneng banget! Dikasih seragam pula!
Yg ke empat waktu tetangga gue nikah. Si mbak2 tetangga gue ini emang bisa dibilang deket bgt sm gue. Pas gue kuliah disini ndilalah dia jg pindah rumah kesini. Agak jauh sih 1 jam klo ke rumahnya dr kosan gue.
Gue dateng dari sore juga sebelum besoknya dia nikah. Pas malemnya gue briefing sm WO nya, nyari2in bingkai yg ternyata gak ada dan akhirnya gue harus bikin prakarya pake kardus karena sayang klo foto prewednya gak dipajang karena sudah susah2 foto prewed kmaren2 dan fotonya pun gue yg cetakin, lalu masih bantukan bungkus2 balasan seserahan utk keluarga besan.
Besoknya pagi2 sebelum akad gue bolak balik bawain konsumsi utk keluarga besan pun. Ndilalah jembatan antara rumah dgn joglo tempat resepsi itu rubuh jadinya gue harus muter jauuuh..
Habis akad pun ada kejadian lucu lagi, si mempelai wanita cipirit!! Akhirnya gue  pegangin gaun si pengantin dan dia eek. Menci. Akhirnya gue cari warung terdekat utk beli diapet. Gue yg ber stileto 7cm pun harus lepas sepatu dan jalan di aspal yg panas wkwkwkwk.. Kalo diinget2 ini absurd parah!! Gue yg harusnya cuma jagain buku tamu dan bagiin suvenir tiba2 harus ngurusin per eek an wkwk.
But I was her maid, wasn't I?
Yg kelima adl waktu sahabat kuliah gue nikah. Dia nikah sm pacarnya dari jaman kuliah. Nikahnya di jkt. Ofcourse gue ke jkt. Dia ngasih seragam gak minta bantu apa2. Mungkin ini yg biasa cewek2 modern lakukan, bagi2 seragam bridesmaid tapi gak mengamalkan asas maid dalam bridesmaid. Seneng sih, but I need to do something to help. Dan yeay setelah ditanya2 ternyata dia butuh bantuan bungkusin balesan seserahan utk calon suaminya. Jadilah kita berempat ke pasar utk cari bahan2nya dan ngedekor kotak2 itu. Seru!!
Yup, so far gue udah 5x jadi bridesmaid dan pastinya besok2 bakal ada lagi undangan utk jd bridesmaid. And I am totally okay to be her maid in her special day :))))

Senin, 05 September 2016

I am a bad guy now, ain't I?

Pernah gak sih lo enek banget sama seseorang?
Ugh, aneh juga ya kalo ditulis 'seseorang' gitu. Kesannya orang spesial. Kesannya kode kode "someone". Seseorang yg gue maksud disini adalah orang, one particular person. Pernah gak sih lo punya perasaan perasaan 'jahat' yg ditujukan kpd one perticular person?
Perasaan jahat ini gak mesti perasaan ingin membunuh, meracun, atau apapun yg kriminal ya. Maksud gue itu adalah perasaan yg kalo lo ungkapkan ke orang itu atau orang lain, lo akan diberi tatapan 'dasar orang jahat' dari mereka.
Misalkan kalo di posisi gue sekarang, begini, "gue enek liat muka lo, pengen muntah!!"
See, orang itu pasti bakal langsung benci sama lo, atau ngegaplok muka lo. Karena lo jahat, bilang kayak gitu ke orang.
***
Gue lagi enek banget sama seseorang, temen gue.
Ngeliat mukanya: enek. Ngedenger dia ngomong: enek. Ngeliat post di path nya aja gue langsung menggrenyit. Enek.
The thing is dia temen gue. What makes me a bad guy is dia temen gue.
Gak seharusnya gue, sebagai temen, punya perasaan jahat macem itu.
But, she's not my friend, in my defence. We're just happen to share the same workspace and sparetime sometimes.
She's not my friend.
I never like her since I can remember saw her in class.
***
Okay let me tell you what kind of person is that girl:
Dia tukang show off. Terutama di medsos. Ugh, medsosnyaa!! Semua hal bisa dia kasih caption yg aneh bin showoff. Misal, foto kaos kaki di atas tempat tidur, caption: "Karena kaus kaki adalah tanda rasa cinta. Cinta gak harus melulu dari lawan jenis ya. Cinta dari dosen kepada asistennya juga bisa, bagaikan cinta ibu kepada anaknya. Terimakasih bu dosenku yg sangat pengertian. Pulang malam setelah mengerjakan laporan proyek memang sering membuat kakiku kedinginan." WTF
She's a drama queen and craving for attention. Semua hal dijadiin drama sama dia. Padahal dia yg bikin situasinya jadi tambah kacau. Dia kesel sama salah satu dosen karena gak diajak seminar, terus dia gak pernah bales sms dari dosen itu dan kalo diajak ngomong jawabnya singkat2. Habis itu si dosen tsb benci sama dia, acuh, kasar. Yaiyalaah.. dia pikir dia siapa bisa galakin dosen begituu.. Habis itu dia curhat2 sama dosen lain, nangis2, minta simpati, minta perhatian. Gatau aja di belakang dia si dosen yg diminta perhatian itu ngomongin dia di belakang. Ahahhaha..
She's a control freak! Maunya diturutin terus apa yg dia mau. Semua agenda dia yg nentuin. Sering tiba2 "Pokoknya malem ini karoke yah. Aku lagi bete banget nih. Pusing. Udahlah deadline laporan masih harus diganggu sama orang belanda yg naksir guweh. Belum lagi urusan keluarga pacarku yg suka ngomongin kekayaan"
Wkwkkw.. See, she's also a drama queen who talks a lot. Sering kali dia ngomong/marah tanpa berpikir apakah dia bakal nyesel setelah ngomong itu. Maksud gue gini, gak semua unek2/perasaan lo harus langsung di keluarin kan. Banyak unek2 yg sebaiknya harus lo pendem sendiri atau lo pendem sendiri utk sementara waktu. Karena ternyata unek2 yg mau lo sampaikan itu stupid.
Contohnya kemaren, dia bilang ke gue kalo dia udh gak sreg temenan sm temennya (temen gue juga). Menurut dia temennya itu hedon suka foya foya. Menurut dia skarang saatnya hemat, nabung utk masa depan, makan di warung ceria. Eh besoknya merajuk minta makan di cafe mahal. Dan dia order makanan lengkap dari appetizer sampe dessert. Sedangkan temennya itu cuma makan main course. Bahkan order minuman aja enggak!! See, emang lo gak malu abis ngomong hemat2 trus kelakuan lo bgtu?! Gue tau banget, emang kadang2 waktu kita waras, kita pengen improvement buat diri kita. Sama kayak resolusi taunan. That's why resolusi taunan itu ditulis di buku diary bukan ditulis di medsos, karena kalo lo gak bisa nepatin apa yg lo tulis di resolusi list itu orang bakal gini
--》-__________-
Iyaa, yg gak gue suka lagi adalah cara dia ngomongin temennya itu. Bikin dia keliatan that she's a jealous bitch.
Ngapain ngebenci orang karena orang itu gak sejalan dengan 'prinsip' dia. Geez, I don't even want to talk about prinsip. Bagi gue, kalo sesuatu itu udh jadi prinsip lo, lo gak butuh approval orang lain, bahkan lo gak butuh ngasihtau orang lain tentang prinsip lo, apalagi berantemin. Karena kalo itu emg beneran prinsip, lo bakal percaya 100% pada prinsip lo, pada diri lo. Kayak gini contohnya, lo percaya pada pernikahan beda agama. Itu prinsip lo. Yg dibangun dari ke-atheis-an lo, ke-open minded-an lo, dll dll. Saat orang2 kontra dgn prinsip lo, fuck them!! Jangan terus nyalahin jokowi yg gak melegalkan nikah beda agama. Atau nyalahin lidia kandaw sama jamal mirdad karena mereka cerai.
Kalo lo emang beneran mau hemat, jangan salahin temen lo yg hedon. Jadi gak ada hubungannya kan. Lo harusnya nyalahin diri lo sendiri yg gak bisa2 hemat karena setiap makan harus order appetizer sampe dessert.
Iyaa, she's a jealous bitch. Pattern nya sama, selalu nyalahin orang lain utk setiap kegagalan dia. Gagal toefl bilangnya, "aku kan gak sepinter kamu bahasa inggrisnya". Bitch, where the words come from??!! Gue gak pernah nyombogin kemampuan bhs inggris gue. Bahkan gue gak ikut tes bareng lo. See, indeed from jealousy.
Dan yg terakhir kenapa gue enek sama dia, karena jerawat di mukanya makin banyak. Persis kayak rempeyek baru mateng.
Sekian misuhan dari saja. Semoga dia gak baca. Gitu.

Kamis, 01 September 2016

Pengetahuan gak penting: PIN KONVEKSI

Ini bermula dari rasa keingintahuan gue yg sangat besar terhadap hal-hal yg gak penting.
Iya beneran deh.
Sejak gue punya smartphone, yg mana kurang lebih 3 tahun yg lalu, gue selalu menjadikan google sebagai sahabat gue. Utk bertanya.
Sebenernya banyak untungnya juga sih sahabatan sm si google ini. Lo bisa tau banyak hal!! Dan kalo lo bener dan pinter nyarinya, lo akan dapet jawaban yg valid. Jadi, lo akan terbebas dari kata2 "kata temenkuuu..." yg terdengar sangat loser gituu.. Dan oiya, temen lo belum tentu selalu bener loh. Tapi kalo lo browsing dan liat di web apalagi official website nya, itu udh pasti informasi yg valid.
Tapi please klo lo tau info2 dari hasil googling, gausah pake jargon "kata mbah google......" THAT IS SO LAME
***
Setelah kemaren gue googling2 hal2 gak jelas seputar posisi sendok garpu yg baik setelah makan dan requirements kerja di organisasi2 PBB, hari ini gue penasaran dgn yg namanya PIN KONVEKSI.
Sebenernya udh sering sih liat orang2 pd promoin bisnis yg namanya pin konveksi. Pertama2 gue kira itu bisnis bikin pin. Iya, di pikiran gue pin biasa gituu, pin partai atau pin acara. Persis pin JKT48 yg suka dipake sm sakayuv. Lalu gue pikir, ngapain juga orang jual pin kyk gituan tapi heboh2 bener jualannya.
Sampe pada suatu hari jualan pin konveksi itu makin heboh promonya. Sampe paid promote ke akun dijjah-yelloww!! Dengan foto duit merah yg berjejer2 dan saldo atm yg ada 10jt, lalu ada tulisan "seminggu saldo atm gendut 10jt". Wah wah wah, beneran nih bisnis bikin pin partai bisa bikin atm gendut? Ahaahhaa..
Lalu gue berpikir lagi, sebenernya pin macam apakah yg dibikin ini? Ndilalah minggu lalu gue abis main ke zara dan liat ada tas keren abiezzz dgn hiasan pin metalik bentuk capung, lalat, dan lain sebagainya. Dan gue pun berpikir, oh mungkin yg dimaksud pin itu gak mesti yg plastik bulet, tapi yg metalik gini juga bisa, dan ini lagi hits banget juga. Oh.
***
Tapi rasa keingintahuan gue semakin memuncak. Gue ingin tau bisnis apakah ituuu.
Lalu gue googling.
Eng ing eng, ternyata yg dimaksud pin konveksi itu adalah PIN (BBM) KONVEKSI. Jadiii, mereka menjual database pin bbm (blackberry messanger) produsen2 sesuatu, contohnya produsen boneka, jilbab, baju, dll dll.
Database itu mereka jual dgn kisaran harga 150-400rb dan rata2 ada 400 pin bbm.
Katanya sih keuntungannya ada 2 klo lo udh beli pin konveksi itu. Yg pertama adl lo tau pin2 produsen, jadii lo bisa beli produk dgn harga pabrik dan klo lo jual lagi keuntungannya bisa lebih banyak dibanding klo lo udh beli dari distributor gitu. Terus yg ke dua, database itu bisa lo jual lagi ke org lain, bahkan bisa lo jadikan bisnis (lo jualan pin ke orang2 yg tidak beruntung lainnya).
***
Menurut gue sih "bisnis" PIN KONVEKSI itu STUPID.
Dari namanya aja udh terdengar stupid dan missleading. Maksudnya jualan opo toh??? Pin partai? Pin jeketi?
Menurut gue lagi, "bisnis" PIN KONVEKSI itu untuk STUPID PEOPLE.
Dipikir logis aja yaa, kenapa yg dijadikan database harus pin bbm? Kenapa gak nomor telpon? Kenapa gak alamat konveksinya? Atau email? Atau mobile phone dehh.. yg udh terhubung sm whatsapp. Kenapa??
Karena (menurut gue loh yaa) org2 stupid di indonesia taunya cuma bbm doang. Iya, banyak loh org2 yg punya smartphone tapi isinya cuma bbm sm facebook. Mereka gak ngerti browser itu apa, email itu gimana cara pakenya. See, stupid people emang sasaran bisnis tipu2 ini.
Menurut gue lagi, "bisnis" PIN KONVEKSI itu adalah PENIPUAN.
Kalo gak percaya coba aja beli. Pasti dari semua pin yg ada di database itu gak semuanya milik produsen/konveksi. Pasti banyak banget pin bodongnya. Dan kalo lo protes ke org yg jual, dia akan alasan macem2. Atau bahkan di awal si penjual akan bilang "saya gak nipu ya, saya udh jualan ini dari lama dan pelanggan banyak yg udh jd olshop suskses, tapi ya ituuu... namanya juga pin bbm... ada kalanya si konveksi udh ganti pin, atau si konveksi itu udh penuh reseller, atau ini atau itu..." gitu.

Update!
Tulisan ini gue update tgl 31 oktober 2016 setelah gue bimbingan tesis. Haha..
Ternyata pin konveksi punya temen lain yg gak kalah begonya, namanya line proyeksi.
Intinya sama aja. Jualan id line.
Kenapa namanya aneh2 gitu? Konveksi-Proyeksi.
Ya supaya terdengar hebat dan bisa buat bego2in orang bego.

my life is hard

entah sejak kapan, gue gak tau, hidup gue jadi susah. mungkin sejak gue memutuskan untuk daftar aksel? atau sejak gue lulus kuliah? atau ...