sebenernya apa yg ditakuti dari pernikahan?
well, kemaren gue nonton film judulnya five years engagement. tipikal film yg gue seneng, ringan dan realistis.
sekian lama hidup tanpa TV bikin gue jadi banyak banget nonton film. mulai dari gone with the wind sampe the penguins of madagaskar. frankly, gue lebih suka film kartun atau komedi atau drama. bukan karena otak gue yg terlalu cetek untuk mencerna film semacam the da vinci code atau yg sejenisnya, tapi yg gue cari dari menonton film itu adalah hiburan. jadi percuma aja menurut gue nonton sesuatu yg malah akhirnya bikin kita jadi bingung karena twist nya terlalu ribet atau endingnya terlalu nggantung. they don't entertain us at all.
film five years engagement itu shortly menceritakan tentang sepasang manusia yg sudah bertunangan tp malah baru melangsungkan pernikahan pada tahun ke lima. kenapa mereka tidak kunjung menikah? di satu sisi itu karena mereka terus aja didatangi oleh kesialan dan di sisi lain karena si cewek masih berambisi untuk mengejar karirnya. entah kenapa film itu nendang gue banget ahahaha..
dulu gue pernah takut menikah karena gue takut gak bisa mengejar cita-cita, gak bisa melakukan apa yg gue mau, gak bisa punya karir, pokoknya serba gak bisa karena gue terikat sama seorang pria yg sudah sah jadi suami gue. tapi itu dulu waktu gue masih muda belia. waktu semua yg ada di dunia ini harus sesuai dengan apa yg gue mau, waktu semua yg ada di dunia ini hanya tentang gue.
tapi sekarang gue udah tumbuh. di usia gue saat ini, gue merasa pernikahan itu bukan hanya sekedar tentang gue dan pasangan gue. bahkan saat ini gue gak masalah dengan cita-cita dan karir. asalkan suami gue kelak udah mampu menghidupi keluarga gue dan gue pun bahagia kenapa harus dipersulit? kenapa harus ambisius dengan karir? gue pikir gue udah bisa berdamai dengan diri gue sendiri. yg gue takutkan saat ini adalah pernak-pernik pernikahan yg lain: keluarga sendiri, anak, orangtua, keluarga suami. wow ternyata pernikahan itu emang bukan cuma menyatukan dua orang yg saling mencintai. tapi juga menyatukan dua keluarga yg harus saling mencintai juga walaupun gak saling mengenal, tapi juga harus belajar mencintai keluarga baru yg mau gak mau bakal terbentuk.
hari ini gue belajar satu hal tentang kehidupan.
gue melihat bahwa hubungan darah dari pernikahan itu begitu membingungkan.
dan kejadian itu bikin gue bergumam bahwa apa yg ada di sinetron itu adalah nyata.
gue melihat seorang ibu-ibu yg usianya mendekati usia pensiun dihadapkan oleh dua pilihan: anak atau orangtua.
mungkin ini bisa jadi riset yg bagus untuk anak psikologi.
ibu itu memiliki seorang anak yg sebentar lagi akan masuk ke dalam dunia nyata, dunia kerja. anak itu memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri. semiggu yg akan datang anak itu akan membuka toko baru miliknya dan saat ini ia sedang mempersiapkan segala sesuatunya. si ibu pun ikut membantunya.
di suatu tempat yg jaraknya 10 jam perjalanan darat orangtua si ibu sedang sakit dan tidak ada yg mengurus.
apa yg harus dilakukan oleh ibu itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar